No Isi Artikel

DI BALIK MENUNGGU PERGANTIAN TAHUN

 

Setelah kita merenungkan berbagai nasehat di atas, moga yang berhati lembut bisa sadar bahwa waktu itu begitu berharga walau 1 detik saja. Namun coba lihatlah perayaan tahun baru yang dirayakan kaum muslimin saat ini, sungguh menyia-nyiakan waktu dan umurnya sendiri. Kadang yang wajib seperti shalat ditinggalkan hanya karena bela-belain menunggu pergantian tahun. Kadang pula di awal tahun malah diisi dengan maksiat dan penghamburan harta. Seharusnya yang dipikirkan adalah bukannya datangnya pergantian tahun atau bertambahnya umur. Yang mesti dipikirkan adalah umur kita senyatanya semakin berkurang, sehingga seharusnya amal sholih yang harus kita tingkatkan. Inilah yang lebih urgent.

Kalau kita yakin umur kita berkurang, waktu ajal kita semakin dekat, lantas apa gunanya merayakan [?]

Intinya, perayaan tahun baru punya berbagai sisi kerusakan di antaranya:

  1. Merayakan perayaan non-muslim karena perayaan ini tidak pernah ada dalam Islam.
  2. Mengikuti budaya orang kafir.
  3. Berbagai maksiat dan bid’ah yang muncul saat perayaan tahun baru.
  4. Meremehkan shalat lima waktu karena sibuk begadang.
  5. Begadang untuk menunggu pergantian tahun pun sia-sia.
  6. Seringnya mengganggu kaum muslim dengan petasan dan semacamnya.
  7. Meniru perbuatan setan dengan bersikap boros.

Mengenai kerusakan dalam perayaan tahun baru di atas telah diuraikan di artikel Rumaysho.com: 10 Kerusakan dalam Perayaan Tahun Baru.1

Semoga menjadi nasehat berharga bagi kita semua. Wallahu waliyyut taufiq. Hanya Allah yang memberi taufik dan hidayah.



1.     Telah kami compile dalam eBook Natal dan Tahun Baru. Ibnu Majjah