No Isi Artikel

Keempat:
P  u  a  s  a

 

Puasa akan menjernihkan hati dan pikiran. Ini termasuk hikmah yang jarang diketahui manusia. Dengan meninggalkan berbagai kenikmatan dan keinginan jiwa ketika berpuasa, akan membuat pikiran dan hati menjadi jernih dan bersih. Hati dan pikirannya akan terpusat untuk dzikir dan beribadah. Karena, banyak makan dan minum akan membuat hati menjadi lalai dan sibuk, bahkan tidak mustahil membuat hati menjadi keras dan gersang.

Ibrahim ibn Adham berkata, "Barangsiapa yang mampu menahan perutnya, maka dia akan mampu menjaga agamanya. Barangsiapa yang dapat menguasai rasa lapar, dia akan meraih akhlak yang mulia. Karena, maksiat kepada Allah sangat jauh bagi orang yang lapar dan sangat dekat bagi yang kenyang. Kenyang itu dapat mematikan hati, karena kenyang dia akan banyak senang, gembira, dan tertawa."1

Puasa yang hakiki adalah puasa yang mencegah pelakunya dari perbuatan maksiat, mencegah akal sehat dari kungkungan hawa nafsu. Jika semua ini dilakukan, maka sangat dipastikan orang yang berpuasa hidupnya akan tenang, tidak gundah gulana, karena kemaksiatan tidak membawa pelakunya kecuali kebingungan, keterikatan hati dan lain sebagainya.

Al-Hafizh Ibn al-Qayyim al-Jauziyyah ???? ???? berkata, "Orang berpuasa yang sebenarnya adalah orang yang menahan anggota badannya dari segala dosa, lisannya dari dusta, perutnya dari makanan, minuman, dan farjinya dari jimak. Bila berbicara, dia tidak mengeluarkan perkataan yang menodai puasanya. Jika berbuat, dia tidak melakukan hal yang dapat merusak puasanya. Sehingga ucapannya yang keluar adalah bermanfaat dan balk. Demikian pula amal perbuatannya, ibarat wewangian yang dicium baunya oleh kawan duduknya. Seperti itu juga orang yang puasa, kawan duduknya mengambil manfaat dan merasa aman dari kedustaan, kemaksiatan, dan kezalimannya. Inilah hakikat puasa sebenarnya, bukan hanya sekadar menahan diri dari makanan dan minuman."2

Ibn al-Jauzi ???? ???? berkata, "Ketahuilah wahai saudaraku dan orang yang mau menerima nasihatku, bahwasanya dosa itu punya pengaruh yang jelek, rasa pahitnya melebihi rasa manisnya dengan berlipat-lipat."3

Puasa Ramadhan termasuk salah satu rukun Islam. Secara umum, tujuan disyari'atkannya puasa adalah agar seseorang menjadi hamba yang bertaqwa. Allah ??????? menegaskan:

??? ???????? ????????? ??????? ?????? ?????????? ?????????? ????? ?????? ????? ????????? ???? ?????????? ??????????? ??????????

Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa. (QS al-Baqarah [2]: 183)



1.     Jami' al-'Ulum wa al-Hikam 2/473 Ibn Rajab. Lihat pula Min Akhbar as-Salaf hlm. 116 Zakariya ibn Ghulam Qadir al-Bakistani.

2.     Al-Wabil ash-Shayyib wa Rafi' al-Kalim ath-Thayyib hlm. 57 Ibn al-Qayyim. Lihat pula Nadhratu an-Na'im 7/2646 Isyraf: Shalih ibn Abdullah al-Humaid, Makalah Akhuna al-Ustadz Abu Ubaidah Yusuf as-Sidawi "10 Faedah Seputar Ramadhan" yang dimuat dalam Majalah Al Furqon Edisi Khusus Ramadhan 1427 H.

3.     Shaid al-Khathir hlm. 223.