No Isi Artikel

Kelima:
Dzikrullah

 

Dzikir bagi hati ibarat air bagi ikan, maka bagaimanakah keadaan ikan jika dipisahkan dari air?1

Dzikir dapat membersihkan jiwa dari kelalaian dan kealpaan, obat dari kerasnya hati. Suatu ketika, ada yang mengadu kepada al-Imam al-Hasan al-Bashri ???? ????, "Wahai Abu Sa'id, hatiku keras, bagaimana obatnya?" Beliau menjawab, "Obatilah dengan berdzikir!"2

Pada kesempatan yang lain, al-Imam al-Hasan al-Bashri ???? ???? pernah mengatakan, "Carilah kelezatan dalam tiga perkara: di dalam shalat, dzikir, dan membaca al-Qur'an. Jika kalian mendapati ... Jika tidak maka ketahuilah bahwa pintu kelezatan telah tertutup."3

Allah Ta'ala berfirman:

???? ???????? ??????? ??????????? ??????????

Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenang. (QS ar-Ra'du [13]: 28)

Berkata asy-Syaikh Abdurrahman as-Sa'di ???? ????, "Selayaknya dan sudah menjadi keharusan bahwa hati tidak akan tenang kecuali hanya dengan dzikir. Tidak ada yang lebih lezat lagi manis bagi hati daripada kecintaan dan ma'rifat kepada penciptanya. Maka, sesuai dengan kadar kecintaan dan ma'rifatnya, ia akan selalu ingat kepada Allah, ini menurut pendapat yang mengatakan bahwa dzikrullah adalah dzikirnya seorang hamba kepada Rabbnya berupa tasbih, tahlil, takbir, dan sebagainya."4



1.     Al-Wabil ash-Shayyib hlm. 93.

2.     Tazkiyah an-Nufus hlm. 46.

3.     Madarij as-Salikin 2/441

4.     Taisir Karim ar-Rahman hlm. 372.