No Isi Artikel

KIAT MENGGAPAI KETENGAN HATI

  

Setelah kita pahami bersama, bahwa mencari ketenangan jiwa harus melalui bimbingan wahyu dan petunjuk para rasul, maka berikut ini kami berikan sebagian kiat-kiat syar'i yang kami nukilkan dari sebagian kitab para ulama.1 Pahamilah dan resapi, semoga hati kita menjadi baik kembali.

 

1. Tauhid, Iman dan Amal Shalih
 

Banyak orang salah persepsi dalam memaknai kebahagian dan ketenteraman. Begitu banyak orang ya ng menyang ka ba hwa ketenteraman itu hanya dengan harta yang banyak, makanan yang enak, rumah yang luas, dan istri yang cantik. Sebagian yang lain mengartikan bahwa ketenangan itu tercapai apabila badan ini sehat dan ekonomi tercukupi. Persepsi semacam ini tidak seluruhnya benar, memang manusia difithrahkan untuk mencintai wanita, harta, dan anak-anak, tetapi hal itu bukan segala-galanya. Esensi kebahagian dan ketenangan adalah dengan bertauhid, mengesakan Alloh, bahwa Dialah satu-satunya llah yang berhakdiibadahi, beriman dan mengerjakan amalan shalih; hal ini sebagaimana termaktub dalam firman-Nya:

???? ?????? ???????? ???? ?????? ???? ?????? ?????? ???????? ????????????????? ??????? ????????? ??????????????????? ????????? ?????????? ??? ???????? ???????????

Barangsiapa yang mengerjakan amal shalih baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik, dan sesungguhnya akan Kami berikan balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan. (QS. an-Nahl [16]: 97)

Tauhid seorang insan apabila semakin kuat dan sempurna akan menambah kelapangan hati dan ketenangan. Alloh ??????? berfirman:

??????? ?????? ??????? ???????? ????????????? ?????? ????? ????? ???? ???????? ???????? ?????????????? ?????????? ???? ?????? ??????? ?????????? ??? ??????? ???????

Maka apakah orang-orang yang dibukakan Alloh hatinya untuk menerima agama Islam lalu ia mendapat cahaya dari Rabbnya (sama dengan orang yang keras hatinya)? Maka kecelakaan besarlah mereka yang telah membatu hatinya dari mengingat Alloh. Mereka itu dalam kesesatan yang nyata. (QS. az-Zumar [39]: 22)

Firman Alloh yang lain:

????? ?????? ?????? ??? ?????????? ???????? ???????? ???????????? ????? ?????? ??? ????????? ???????? ???????? ???????? ??????? ?????????? ?????????? ??? ????????? ???????? ???????? ?????? ????????? ????? ????????? ??? ???????????

Barangsiapa yang Alloh kehendaki akan memberikan kepadanya petunjuk, niscaya dia melapangkan dadanya untuk memeluk agama Islam. Dan barangsiapa yang dikehendaki Alloh kesesatannya, niscaya Alloh menjadikan dadanya sesak lagi sempit, seolah-olah ia sedang mendaki ke langit. Begitulah Alloh menimpakan siksa kepada orang-orang yang tidak beriman. (QS. al-An'am [6]: 125)

Imam Ibnul Qayyim berkata: "Di antara bentuknya adalah cahaya keimanan yang Alloh tanamkan pada diri seorang hamba. Apabila cahaya ini telah tertanam, akan melapangkan dada dan membuat hati senang. Sebaliknya apabila cahaya ini hilang maka seorang manusia akan berada dalam kesusahan dan kesempitan, bagaikan orang yang berada dalam penjara yang sempit lagi sulit." (Zadul Ma'ad 2/24)


  1. Sub pembahasan ini banyak mengambil faedah dari kitab Zadul Ma'ad 2/23 karya Imam Ibnul Qayyim dan al-Wasail al-Mufidah lil Hayatias-Saidah oleh Syaikh Abdurrahman as-Sa'di dengan tambahan referensi lainnya oleh penulis.