No Isi Artikel

MUQODDIMAH

 

Manusia diciptakan di dunia adalah untuk beribadah kepada Allah Yang Maha Pemurah. Oleh karena itu, kewajiban manusia adalah memperbanyak amal shalih yang dituntunkan dengan landasan keimanan dan keikhlasan.

Saudaraku! Kita harus selalu ingat dan waspada bahwa akhirat itu sangat dekat. Itulah sebabnya berbekal untuk akhirat harus disegerakan, tidak boleh ditunda-tunda. Allah Azza wa Jalla  berfirman:

??? ???????? ????????? ??????? ???????? ??????? ???????????? ?????? ??? ????????? ?????? ?????????? ??????? ????? ??????? ??????? ????? ???????????

Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS.Al-Hasyr/59:18).

Imam Ibnul Jauzi rahimahullah berkata, "Firman Allah Azza wa Jalla (yang artinya), "hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat)' yaitu hendaklah seseorang dari kamu memperhatikan, apa yang telah dia amalkan? Apakah amal shalih yang akan menyelamatkannya? Atau sesuatu (amal buruk) yang akan mencelakakannya?" (Tafsir Zadul Masir, 4/264)

Sesungguhnya banyak sekali amal-amal shalih yang dituntunkan oleh Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam yang mulia yang memiliki pahala berlipat ganda. Akan tetapi selain itu, seorang hamba harus menjauhi segala perkara yang akan merusak amalannya. Jika tidak, maka amalannya akan sia-sia, dan dia tidak akan mendapatkan manfaatnya. Di antara perusak amal yang harus di jauhi adalah empat perkara berikut ini: