No Isi Artikel

4.  Ucapan "Aamiin"

Aamiin adalah dengan meringankan huruf mim, yaitu dibaca tanpa tasydid pada huruf mim. Barangsiapa yang membaca ucapan ini dengan menasydidkan huruf mim maka batallah shalat-nya, karena akan mengubah maknanya menjadi "orang-orang yang bermaksud dan berkeinginan" dan ini bukan ucapan shalat melainkan ucapan manusia yang dilarang untuk diucapkan ketika shalat.'1 Setelah kita membaca surat al-Fatihah yang berisi pujian dan do'a serta tauhid maka imam dan makmum dianjurkan untuk menutupnya dengan ucapan aamiin—artinya "Ya Allah kabulkanlah" — yang para malaikat juga mengucapkan aamiin. Ucapan aamiin walaupun ringan, berisi keutamaan yang besar. Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda:

إِذَا قَالَ أَحَدُكُمْ آمِينَ وَقَالَتْ الْمَلَائِكَةُ فِي السَّمَاءِ آمِينَ فَوَافَقَتْ إِحْدَاهُمَا الْأُخْرَى غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

"Apabila salah seorang di antara kalian mengucapkan aamiin. Dan malaikat di langit mengucapkan aamiin, kemudian salah satu keduanya menepati yang lain maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu."2



1.     Ibnu Utsaimin, asy-Syarh al-Mumti' 3/96.

2.     HR. Bukhari: 781, Muslim: 410.