No Isi Artikel

HIKMAH DAN KEUTAMAAN KEMBALI KEPADA KEBENARAN

 

1. Melaksanakan perintah Allah عزّوجلّ

Allah عزّوجلّ mewajibkan seluruh manusia mengikuti kebenaran, bukan mengikuti adat istiadat atau selalu dalam kebatilan. Allah عزّوجلّ berfirman:

اتَّبِعُوا مَا أُنْزِلَ إِلَيْكُمْ مِنْ رَبِّكُمْ وَلا تَتَّبِعُوا مِنْ دُونِهِ أَوْلِيَاءَ قَلِيلا مَا تَذَكَّرُونَ

"Ikutilah apa yang diturunkan kepadamu dari Rabbmu dan janganlah kamu mengikuti pemimpin-pemimpin selain-Nya. Amat sedikitlah kamu mengambil pelajaran (daripadanya)." (QS al-A'raf [7]: 3)

2.  Mengakui kerendahan dirinya

Sifat manusia yang selalu bersalah akan membawa manusia bersifat rendah hati, mengakui kerendahan dirinya, tidak sombong, karena hanya Allah عزّوجلّ semata yang Maha Sempurna. Nabi عزّوجلّ bersabda:

وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَوْ لَمْ تُذْنِبُوا لَذَهَبَ اللَّهُ بِكُمْ وَلَجَاءَ بِقَوْمٍ يُذْنِبُونَ فَيَسْتَغْفِرُونَ اللَّهَ فَيَغْفِرُ لَهُمْ

"Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya. Seandainya kamu tidak berbuat dosa, Allah benar-benar akan menggantikan kamu dan mendatangkan suatu kaum yang akan berbuat dosa, lalu mereka memohon ampun kepada Allah, maka Allah mengampuni mereka."1



1.     HR Muslim: 2749.