No Isi Artikel

3.  Sifat orang yang beriman

Sifat orang yang beriman adalah orang yang segera sadar dari kesalahan, bertaubat kepada Allah عزّوجلّ, dan tidak sombong untuk kembali kepada kebenaran. Sebaliknya, orang munafik adalah orang yang sombong dan enggan menerima kebenaran. Allah عزّوجلّ berfirman:

وَإِذَا قِيلَ لَهُ اتَّقِ اللَّهَ أَخَذَتْهُ الْعِزَّةُ بِالإثْمِ فَحَسْبُهُ جَهَنَّمُ وَلَبِئْسَ الْمِهَادُ

"Dan apabila dikatakan kepadanya 'bertaqwalah kepada Allah', bangkitlah kesombongannya yang menyebabkannya berbuat dosa. Maka cukuplah (balasannya) neraka Jahannam. Dan sungguh neraka Jahannam itu tempat tinggal yang seburuk-buruknya." (QS al-Baqarah [2]: 206)

4.  Meninggikan kedudukannya di hadapan manusia

Orang yang mulia dan terhormat adalah orang yang menerima kebenaran dan mau kembali pada kebenaran. Sementara itu, orang yang angkuh adalah orang yang menolak kebenaran.

Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda:

الْـكِبْرُ بَطَرُ الْـحَقِّ، وَغَمْطُ النَّاسِ

"Sombong itu adalah menolak kebenaran dan merendahkan manusia."1

Asy-Syaikh Ibnu Utsaimin رحمه الله mengatakan, "Yang wajib bagi seorang insan adalah kembali kepada kebenaran di mana pun dia mendapatinya. Walaupun hal itu menyelisihi pendapatnya, tetapi kembalilah kepada kebenaran. Karena hal ini lebih mulia di sisi Allah, lebih mulia di sisi manusia, lebih selamat bagi jiwanya dan lebih bersih, tidak akan membahayakannya. Dan janganlah engkau menyangka jika engkau meninggalkan pendapatmu menuju kebenaran maka hal itu akan menjatuhkan kedudukanmu di mata manusia. Bahkan sebaliknya, hal ini akan meninggikan kedudukanmu dan orang-orang akan mengetahui bahwa engkau tidak mengikuti kecuali kebenaran. Adapun orang yang terus memegangi pendapatnya dan menolak kebenaran, maka orang yang seperti ini adalah orang yang sombong, dan kita berlindung kepada Allah."2



1.     HR Muslim: 91.

2.     Syarh Riyadhush Shalihin 3/537, Madar al-Wathan.