No Isi Artikel

AWAS, TIPU DAYA SETAN

 

Setan adalah musuh sejati bani Adam. Maka sudah seharusnya kita waspada dari segala tipu daya yang mereka lancarkan demi menyesatkan manusia. Di antara jurus dan tipu daya yang mereka lancarkan ialah melalui celah perbuatan dosa dengan berbagai tingkatannya. Imam Ibnul Qayyim menerangkan dengan bagus -sebagaimana kebiasaannya- permasalahan ini di dalam kitabnya, Madarijus Salikin.

Berikut secercah penjelasan yang beliau utarakan dalam kitab tersebut dengan sedikit perubahan dan tambahan seperlunya oleh penulis. Beliau berkata, "Setan menyesatkan manusia dengan perlahan-lahan." Kemudian beliau menuturkan langkah-langkah setan dalam menyesatkan manusia sebagai berikut:

1. Kekafiran

Yaitu ajakan untuk kufur kepada Alloh, keluar dari agama-Nya, dan mengingkari sifat-sifat-Nya. Di antara behtuk kekufuran yang terkadang samar bagi setiap insan adalah ajakan berbuat syirik. Syirik merupakan ajakan dan tipu daya setan yang terbesar untuk menyesatkan manusia, karena setan menyadari dosa syirik tidak akan diampuni oleh Alloh. Apabila setan menang dalam langkah awal ini, maka permusuhan antara dia dengan manusia akan berkurang. Dia akan menjadikan bani Adam yang menyambut seruannya sebagai bala tentaranya, lalu setan akan berlepas diri pada hari kiamat. Alloh berfirman:

وَقَالَ الشَّيْطَانُ لَمَّا قُضِيَ الأمْرُ إِنَّ اللَّهَ وَعَدَكُمْ وَعْدَ الْحَقِّ وَوَعَدْتُكُمْ فَأَخْلَفْتُكُمْ وَمَا كَانَ لِي عَلَيْكُمْ مِنْ سُلْطَانٍ إِلا أَنْ دَعَوْتُكُمْ فَاسْتَجَبْتُمْ لِي فَلا تَلُومُونِي وَلُومُوا أَنْفُسَكُمْ مَا أَنَا بِمُصْرِخِكُمْ وَمَا أَنْتُمْ بِمُصْرِخِيَّ إِنِّي كَفَرْتُ بِمَا أَشْرَكْتُمُونِي مِنْ قَبْلُ إِنَّ الظَّالِمِينَ لَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ

Dan berkatalah setan tatkala perkara (hisab) diselesaikan, "Sesungguhnya Alloh telah menjanjikan kepadamu janji yang benar, dan aku pun telah menjanjikan kepadamu tetapi aku menyalahinya. Sekali-kali tidak ada kekuasaan bagiku terhadapmu, melainkan sekedar aku menyeru kamu lalu kamu mematuhi seruanku, oleh sebab itu janganlah kamu mencerca aku, akan tapi cercalah dirimu sendiri. Aku sekali-kali tidak dapat menolongmu dan kamu pun sekali-kali tidak dapat menolongku, Sesungguhnya aku tidak membenarkan perbuatanmu mempersekutukan aku dengan Alloh sejak dahulu." Sesungguhnya prang-orang yang zhalim itu mendapat siksaan yang pedih. (QS. Ibrahim/14: 22)

Akan tetapi, jika manusia selamat dengan ilmu dan hidayah, maka setan akan berusaha mengambil langkah yangi kedua, yaitu:

2. Kebid’ahan

Apabila setan gagal menyesatkan manusia dengan cara pertama, maka ia akan tetap berusaha menyesatkan manusia dengan cara lain, melalui celah kebid'ahan. Oleh karena itu, wajib bagi setiap muslim mengetahui perbedaan antara Sunnah dan bid'ah. Bujukan dan ajakan setan dalam langkah kedua ini, bisa dengan cara meyakini yang berlawanan dengan kebenaran yang Alloh telah mengutus para rasul dan telah menurunkan kitab-Nya. Cara yang lain ialah membujuk manusia agar beribadah kepada Alloh dengan cara-cara baru yang tidak diizinkan oleh-Nya.

Apabila manusia bisa selamat dari bujukan dan tipu daya yang kedua ini, ia mampu melawan setan dengan cahaya Sunnah, berpegang teguh dengannya, mengikuti dan berjalan di atas manhaj salaf dari kalangan orang terbaik, para sahabat dan orang setelahnya yang mengikuti mereka dengan balk, maka setan akan mengambil ancang-ancang untuk menempuh langkah yang ketiga.

Berkata Sufyan ats-lsauri رحمه الله, "Bid'ah lebih dicintai Iblis daripada maksiat. Karena maksiat dapat diberi taubat, sedangkan bid'ah tidak." (Majmu' Fatawa 11/472)1


1.     Untuk lebih luas masalah bid'ah, silakan baca kembali tulisan Ustadzuna al-Fadhil Abu Hammam al-Atsari yang berjudul Bid'ah Virus  Ganas Perusak Umat dalam AL FURQON Edisi 4-7 Tahun I (1422 H)

3. Dosa Besar

Ibnul Qayyim رحمه الله berkata, "Sungguh al-Qur'an, as-Sunnah, dan kesepakatan para sahabat, tabi'in, dan para imam telah menunjukkan bahwa dosa itu ada dua macam; dosa besar dan dosa kecil." (al-jawabul Kahfi hal. 192)

Apabila setan merasa gagal menjerumuskan manusia lewat jalan kebid'ahan di dalam agama, maka dia akan menempuh cara yang lain dengan cara mengajak manusia berbuat dosa besar. Setan sangat bernafsu untuk menjatuhkan seorang insan dalam dosa besar. Apalagi jika dia orang alim yang diikuti, hingga nantinya dosa yang ia perbuat dapat tersebar, dengan demikian manusia akan lari dan tidak akan mau mengambil ilmunya. (Tafsir Qayyim hal. 613, lihat pula majalah Tauhid edisi Dzulqo'dah 1426 H)

Permasahannya, sudahkah kita mengilmui apa yang dimaksud dengan dosa besar?

Sahabat mulia Ibnu Abbas رحمه الله berkata, "Dosa besar ialah setiap dosa yang Alloh tutup akhirnya dengan ancaman neraka, murka, laknat, dan adzab-Nya." (Tafsir ath-Thabari 5/41)

Maka sudah menjadi kemestian bagi setiap muslim untuk menjauhi    dosa besar, agar kita selamat dari laknat Alloh dan ancaman adzab-Nya. Perhatikan firman Alloh berikut ini:

إِنْ تَجْتَنِبُوا كَبَائِرَ مَا تُنْهَوْنَ عَنْهُ نُكَفِّرْ عَنْكُمْ سَيِّئَاتِكُمْ وَنُدْخِلْكُمْ مُدْخَلا كَرِيمًا

Jika kamu menjauhi dosa-dosa besar di antara dosa-dosa yang kamu dilarang mengerjakannya, niscaya Kami hapus kesalahan-kesalahanmu (dosa-dosa yang kecil) dan Kami masukkan kamu ke tempat yang mulia. (QS. an-Nisa/4: 31)

Imam adz-Dzahabi رحمه الله berkata, "Berdasarkan nash ini, Alloh akan memberikan jaminan bagi orang-orang yang menjauhi dosa besar untuk memasukkannya ke dalam surga." (al-Kaba'ir tahqiq Sayyid Ibrahim, hal. 13)

Orang yang melakukan dosa besar adalah orang mukmin yang imannya sedang menurun, apabila ia meninggal dalam keadaan tidak taubat dari dosanya, maka perkaranya dikembalikan kepada Alloh. Jika Alloh berkehendak mengadzabnya, maka Dia akan mengadzabnya sesuai dengan dosa yang ia perbuat, kemudian dimasukkan ke dalam surga. jika Alloh berkehendak, Alloh dapat mengampuni dan memaafkannya serta tidak menyiksanya.

Inilah langkah ketiga yang ditempuh oleh setan, apabila cara ini tidak mampu pula untuk menyesatkan manusia, maka setan akan mengambil langkah keempat untuk membujuk manusia melakukan dosa kecil.

4. Dosa Kecil

Apabila setan telah putus asa untuk menjerumuskan manusia ke dalam dosa besar, maka dia akan membujuknya untuk melakukan dosa kecil yang apabila terkumpul pada diri manusia, dapat membinasakannya. (Tafsir Qayyim hal. 613)

Banyak sekali hadits dari Rasulullah صلى الله عليه وسلم yang memberikan peringatan akan bahayanya dosa kecil. Diriwayatkan dari Ummul Mukminin Aisyah رضي الله عنها dia berkata:

قَالَ لِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَا عَائِشَةُ إِيَّاكِ وَمُحَقَّرَاتِ الْأَعْمَالِ فَإِنَّ لَهَا مِنْ اللَّهِ طَالِبًا

Rasulullah صلى الله عليه وسلم pernah berkata kepadaku, "Wahai Aisyah, waspadalah dari meremehkan amalan-amalan, karena sesungguhnya amalan itu akan dituntut pertanggungjawabannya di hadapan Alloh kelak. "(HR. Ibnu Majah 4243, Darimi 2/303, Ibnu Hibban 2497, Ahmad 6/70. Dishahihkan al-Albani dalam Shahih Targhib 2/644)

Semoga Alloh merahmati Ibnu Baththal رحمه الله tatkala berkata "Dosa-dosa kecil apabila banyak dan dilakukan terus menerus bisa menjadi besar." (Fathul Bari 11/337)

Imam Ibnul Qayyim رحمه الله berkata, "Setan akan senantiasa membujuk manusia untuk melakukan dosa kecil hingga ia menganggap enteng dosa tersebut. Maka, orang yang berbuat dosa besar dengan rasa takut lebih baik ketimbang orang yang meremehkan dosa walaupun kecil." (Tafsir Qayyim hal. 613)